Friday, August 18, 2006

Pemerintah Harus Bantu Perusahaan
Kembangkan Program Pendidikan
Oleh : Prof Dr Mungin Eddy Wibowo Mpd Kons *)


Banyak perusahaan yang melakukan program corporate social responsibility (CSR) dalam bidang pendidikan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, khususnya bagi masyarakat kurang mampu. Berikut wawancara dengan pakar pendidikan yang juga pembantu rector I Universitas Negeri Semarang (Unnes). Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd Kons, terkait program CSR bidang pendidikan tersebut :


Banyak perusahaan melakukan CSR di bidang pendidikan. Apa komentar Anda?
Ya. Program pendidikan yang dilakukan itu dalam rangka menunjang pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kita tahu, pendidikan memang untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat.
Tentunya itu suatu hal yang bagus asalkan pendidikan itu tidak ditekankan pada aspek bisnis semata. Tetapi lebih untuk membantu pengembangan masyarakat agar lebih optimal. Agar terampil, pintar dan berbudaya.

Jadi program CSR di bidang pendidikan yang ideal seperti apa?
Yang ideal adalah program yang benar-benar membekali masyarakat atau peserta didik untuk lebih mengembangkan potensinya. Misalnya aspek kognitif agar jadi pintar, aspek psikomotorik, serta aspek afektif untuk membentuk kepribadian tertentu yang menunjang kepintaran dan keterampilan yang dimilikinya. Program pendidikan yang baik dan berhasil adalah yang bisa membekali masyarakat atau peserta didik agar cakap dalam kehidupannya.

Apakah program CSR sejumlah perusahaan selama ini sudah cukup optimal?
Kalau perusahaan memilki struktur tertentu dan menetapkan standar kompetensi yang akan dicapai, tentu itu bagus. Sebab harus ada standar kompetensi kelulusan yang harus dicapai. Kompetensi yang saya maksud adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Misalnya pendidikan bahasa Inggris, harus bisa memberikan pengetahuan untuk menguasai bahasa Inggris, terampil menggunakannya, dan mampu bersikap dengan baik.

Jadi tiga hal tersebut tidak bisa dipisahkan?
Ketiga hal itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Artinya pendidikan jangan hanya menekan aspek kognitif semata dan mengabaikan kepribadian. Kalau ini yang terjadi, pendidikan akan menciptakan orang-orang yang pintar namun tidak berkepribadian. Jadi ketiga hal itu harus utuh dan dilakukan secara komprehensif.

Peran pemerintah mendorong pengembangan pendidikan di kalangan perusahaan?
Pemerintah, menurut saya, harus berterima kasih kepada masyarakat atau lembaga-lembaga tertentu yang menyeleng-garakan pendidikan, baik formal maupun informal. Apa yang mereka lakukan adalah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebab dunia pendidikan tidak mungkin hanya dilakukan dan menjadi tanggung jawab pemerintah. Ada tiga pihak yang bertanggung jawab atas pengembangan masalah pendidikan, pemerintah, pemerintah daerah, dan kalangan masyarakat.
Masyarakat yang dimaksud adlah yayasan, perorangan, maupun kalangan perusahaan atau korporat. Yang penting ada standar yang harus dipenuhi, yaitu standar nasional. Bahkan kalau bisa sesuai dengan standar internasional.

Perusahaan memberi pendidikan non-formal dan bantuan, sperti bea siswa dan program pengembangan keterampilan. Apa ini sudah sesuai?
Itu bagus sekali. Ini akan membantu pemerintah mewujudkan pendidikan untuk semua kalangan masyarakat. Karena itu, pemerintah juga harus membantu perusahaan-perusahaan mengembangkan program pendidikan yang mereka lakukan.

*) Prof Dr Mungin Eddy Wibowo Mpd Kons, Pakar Pendidikan dan Pembantu Rektor I Universitas Negeri Semarang (Unnes). (Sumber Harian Republika – Sabtu,12 Agustus 2006).

0 Comments:

Post a Comment

<< Home